Rabu, 26 Desember 2012

Ganjaran Untuk Isteri Yang Solehah

Ganjaran Untuk Isteri Yang Solehah

a) “Sekali suami minum air yang disediakan oleh isterinya adalah lebih baik dari berpuasa setahun”.

b) “Makanan yang disediakan oleh isteri kepada suaminya lebih baik dari isteri itu mengerjakan haji dan umrah”
...
c) “Mandi junub si isteri disebabkan jimak oleh suaminya lebih baik baginya daripada mengorbankan 1,000 ekor kambing sebagai sedekah kepada fakir miskin”.

d) “Apabila isteri hamil ia dicatitkan sebagai seorang syahid dan khidmat kepada suaminya sebagai jihad”.

e) “Pemeliharaan yang baik terhadap anak-anak adalah menjadi benteng neraka, pandangan yang baik dan harmonis terhadap suami adalah menjadi tasbih (zikir)”.

f ) “Tidak akan putus ganjaran dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya”.

g) “Apabila meninggal dunia seorang dan suaminya redha, nescaya ia dimasukkan ke dalam syurga”. (Hadis Riwayat Tarmizi)

h) “Seseorang wanita apabila ia mengerjakan sembahyang yng difardhukan ke atasnya, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kehormatan dirinya dan taat kepada suaminya maka berhaklah ia masuk syurga dari mana-mana pintu yang ia suka”.

(Hadis riwayat Anas Bin Malik)

...PUISI UNTUK ISTRINYA YANG MENINGGAL...



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu ...
...
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya ...

Dan kematian adalah sesuatu yang pasti ...
Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu ...

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat ...

Adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi ...

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang ...

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang ...

Pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada ...

Aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau di sini ...

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang ...
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik ...

Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini ...

Selamat jalan ...
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya ...

kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada ...

selamat jalan sayang ...
cahaya mataku, penyejuk jiwaku ...

selamat jalan ...
calon bidadari surgaku ...

***Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh dan akhlak yg mulia, akan senantiasa bersemi, tak lekang karena sinar matahari dan tak luntur karena hujan dan tak akan putus karena walaupun ajal menjemput...
  -----------------------------------------------------------------------
 

 

Senin, 17 Desember 2012

... BILA ROH MENINGGALKAN TUBUH ...


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

Sekujur tubuh terbaring, muka pucat, sejuk, beku dan kaku tidak bermaya.Tapi nun di satu sudut, rohnya masih berada di sisi jasad memperhatikan saja tubuhnya di perlakuk
...
an orang. Sewaktu semua perhiasan dan pakaian yang di banggakan dulu di bukakan maka terdengarlah roh menjerit-jerit, merintih dan merayu.

Semua makhluk mendengar jeritan kecuali jin dan manusia.

“Wahai orang yang memandikan, ku minta kepadamu karena Allah, supaya melepaskan pakaianku dengan perlahan-lahan. Sebab pada saat ini aku baru saja beristirahat daripada seretan malaikat maut …!”

Oleh karena itu, ketika hendak menanggalkan pakaian-pakaian saudara kita yang yang telah meninggal sebaiknya dilakukan dengan perlahan. Jika susah untuk dibuka, gunting saja pakaian tersebut.

Orang yang meninggal dunia (yakni ketika roh di cabut oleh malaikat maut), sakitnya seperti di tikam 300 kali. Walaupun pada lahirnya tubuhnya masih sempurna tapi pada hakikatnya tubuh tersebut telah hancur luluh.

Begitu juga waktu dimandikan, dikafankan, dan seterusnya sewaktu di usung ke kubur, roh senantiasa merintih mengharapkan pembelaan daripada manusia.

Sewaktu air disiramkan ke badannya ia berteriak: “Wahai orang yang memandikan roh, Demi Allah, janganlah engkau menuangkan air mu dalam keaadaan panas. Dan jangan pula terlalu sejuk.Sebab tubuhku terbakar dengan keluarnya roh.”

Dan ketika mereka memandikan berkatalah roh: “Demi Allah, Wahai orang yang memandikan, janganlah engkau menggosok aku dengan kuat. Sebab tubuhku luka-luka dengan keluarnya rohku.”

Sewaktu di mandikan dan di bersihkan najis kepada kemaluan, janganlah di biarkan mayat tersebut terbuka hingga menampakkan auratnya, sudah tentu roh berasa malu dan menangis bila auratnya di pertunjukkan pada orang. Sedangkan ketika hidup sangat di jaga auratnya itu.

Begitulah seterusnya, mayat merasa sakit sekiranya tubuhnya di perlakukan dengan kasar. Untuk mengatasi masalah ini, keluarga dan juga para tamu yang datang janganlah cuma menangis dan bersedih. Sebaliknya berikanlah bantuan dengan menghadiahkan bacaan Ya’asin ataun sekurang-kurangnya sedekahkanlah Al Fatihah.

Rasulullah sendiri melarang berbincang bincang hal-hal dunia di hadapan mayat. Apalagi mengumpat dan menceritakan keburukkannya semasa hidup.

Begitu juga dengan memasak dan makan-minum di rumah yang di dalamnya ada mayat. Usahakanlah memberi bantuan kepada kaum keluarga yang telah ditinggalkan oleh saudara mereka.

Sewaktu mayat dikeluarkan dari rumah, roh pun meyeru:

“Demi Allah, wahai jemaah ku, Aku telah meninggalkan isteriku menjadi janda. Maka janganlah kamu menyakitinya.Anak-anak ku7 telah menjadi yatim, maka janganlah kalian menyakiti mereka .. Sesungguhnya Pada hari ini aku dikeluarkan dari rumahku dan aku tidak akan kembali selamanya.”

Perkara-perkara yang perlu di tekankan di sini untuk umat Islam:

Jangan di sediakan makan dan minum di rumah yang ada mayat kerana pernah saya menghadiri pengkebumian saudara-saudara kita dan masih ramai malah mereka dengan tidak sadar menyediakan makan minum kepada para tamu yang datang melayat orang yang meninggal karena mereka sebenarnya tidak tahu(jahil)

Asingkanlah tempat untuk di mandikan mayat tadi dari pandangan orang dan setidaknya di tiraikan kain atau tempat khusus untuk menjaga keaiban pada mayat tadi.

Dan yang paling harus diingat, Jangan membongkar keaiban orang yan sudah meninggal tadi selepas kita mandikan mayatnya. Najis keaiban itu adalah suatu dosa yang paling besar!!!! Naudzubillah..!!

Oleh sebab itu di tekankan di sini, sebaik baiknya orang yang akan sama-sama memandikan mayat biarlah dari kaum keluarga yang paling dekat sekali terutama anak-anak dan cucu-cucu. Untuk menjaga keaiban keluarganya yang telah pergi, Semoga di berkati oleh Allah adanya.

Jangan berdiam diri saja atau berbincang -bincang dalam soal keduniaan apabila kita melawat orang yang meninggal karena mayat tersebut sesungguhnya berada dalam keaadan kesakitan samapai di kuburkan.

Sebaik-baiknya bacalah Yaasin dan sedekahkanlah Al Fatihah untuk orang yang telah meninngal dunia.

Penghantaran ke kuburan, sebaik-baiknya kaum keluarga yang terdekat sekali terutama anak –anak dan cucu-cucu mengusung dan menguburkan mayat sehingga akhir, ke liang-Lahat karena mereka lebih mengetahui, lebih memahami, lebih mengenal, lebih terasa akan kehalusan persaudaraan dalam aspek menjaga, mengawal dan menentukan mayat sampai selesai dari saat menghembuskan nafas terakhir sehingga di kuburkan ...

Dalam suatu riwayat di sebutkan: Sewaktu roh terpisah dari tubuh, ia di panggil dari langit dengan tiga kali jeritan:

Terdengarlah Suara Dari Langit Memekik, ‘Wahai Fulan Anak Si Fulan..

• – Apakah Kau Yang Telah Meninggalkan Dunia, Atau Dunia Yang Meninggalkanmu? ...

• – Apakah Kau Yang Telah Mengumpul Harta Kekayaan, Atau Kekayaan Yang Telah Mengumpulmu? ...

• – Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menumpukmu? ...

• – Apakah Kau Yang Telah Mengubur Dunia, Atau Dunia Yang Telah Menguburmu?’ ...

KETIKA MAYAT TERGELETAK AKAN DIMANDIKAN ..

Terdengar Dari Langit Suara Memekik, ‘Wahai Fulan Anak Si Fulan …

• – Mana Badanmu Yang Dahulunya Kuat, Mengapa Kini Terkulai Lemah? ...

• – Mana Lisanmu Yang Dahulunya Fasih, Mengapa Kini Bungkam Tak Bersuara? ...

• – Mana Telingamu Yang Dahulunya Mendengar, Mengapa Kini Tuli Dari Seribu Bahasa? ...

• – Mana Sahabat-Sahabatmu Yang Dahulunya Setia, Mengapa Kini Ghaib Tak Bersuara? ...

KETIKA MAYAT SIAP DIKAFANKAN ...

Suara Dari Langit Terdengar Memekik,’Wahai Fulan Anak Si Fulan

• – Berbahagialah Apabila Kau Bersahabat Dengan Redha Allah ..

• – Celakalah Apabila Kau Bersahabat Dengan Murka Allah ..

• – Kini Kau Tengah Berada Dalam Sebuah Perjalanan Nun Jauh Tanpa Bekal ..

• – Kau Telah Keluar Dari Rumahmu Dan Tidak Akan Kembali Selamanya ..

• – Kini Kau Tengah Safar Pada Sebuah Tujuan Yang Penuh Pertanyaan.’ ...

KETIKA JENAZAH DI USUNG ...

Terdengar Dari Langit Suara Memekik, ‘Wahai Fulan Anak Si Fulan..

• – Berbahagialah Apabila Amalmu Adalah Kebajikan ...
• – Berbahagialah Apabila Matimu Diawali Taubat ..
• – Berbahagialah Apabila Hidupmu Penuh Dengan Taat.’ ...

KETIKA MAYAT SIAP DISHOLATKAN ...

Terdengar dari Langit Suara Memekik, ‘Wahai Fulan Anak Si Fulan..

• – Setiap Pekerjaan Yang Kau Lakukan Kelak Kau Lihat Hasilnya Di Akhirat ..

• – Apabila Baik Maka Kau Akan Melihatnya Baik ..
• – Apabila Buruk, Kau Akan Melihatnya Buruk.’ ..

KETIKA MAYAT DIBARINGKAN DI LIANG LAHAD ...

terdengar Suara Memekik Dari Langit,’Wahai Fulan Anak Si Fulan…

• Apa Yang Telah Kau Siapkan Dari Rumahmu Yang Luas Di Dunia Untuk Kehidupan Yang Penuh Gelap Gulita Di Sini ...

Wahai Fulan Anak Si Fulan…

• – Dahulu Kau Tertawa, Kini Dalam Perutku Kau Menangis ..
• – Dahulu Kau Bergembira, Kini Dalam Perutku Kau Berduka ...
• – Dahulu Kau Bertutur Kata, Kini Dalam Perutku Kau Bungkam Seribu Bahasa.’ ..

KETIKA SEMUA MANUSIA MENINGGALKANNYA SENDIRIAN ...

Setelah para manusia pulang meninggalkan mayat yang sudah dikuburkan itu lalu Allah SWT berfirman:

"Wahai hamba-Ku, kamu tetap terpencil dan sendirian, para manusia sudah pergi dan pulang meninggalkanmu dalam kegelapan kubur.

Padahal kamu telah berbuat maksiat kepadaKu karena para manusia, karena isteri dan karena anak.

Namun aku sangat kasihan kepada mu pada hari ini dengan limpahan rahmat, yang dengannya para makhluk sama kagum. Dan Aku lebih kasihan kepada mu daripada kasih ibu kepada anaknya."

Allah Berkata Kepadanya, ‘Wahai Hamba-Ku …. .

• Kini Kau Tinggal Seorang Diri ...
• Tiada Teman Dan Tiada Kerabat ...
• Di Sebuah Tempat Kecil, Sempit Dan Gelap ...
• Mereka Pergi Meninggalkanmu. … Seorang Diri ...
• Padahal, Karena Mereka Kau Pernah Langgar PerintahKu ....
• Hari Ini, …. Akan Kutunjukan Kepadamu ...

• Kasih Sayang-Ku ...
• Yang Akan Takjub Seisi Alam ..
• Aku Akan Menyayangimu ...
• Lebih Dari Kasih Sayang Seorang Ibu Pada Anaknya’ ...

Kepada Jiwa-Jiwa Yang Tenang Allah Berfirman , ‘Wahai Jiwa Yang Tenang

• Kembalilah Kepada Tuhanmu ..
• Dengan Hati Yang Puas Lagi Diredhai-Nya ...
• Maka Masuklah Ke Dalam Jamaah Hamba-Hamba-Ku ..
• Dan Masuklah Ke Dalam Jannah-Ku’ ...

Demikianlah keterangan dalam suatu riwayat mengenai beberapa ucapan dan jeritan serta teriakan yang di tujukan kepada mayat, sejak rohnya lepas dari tubuhnya sehingga mayat ditutup tanah dalam kubur.

Subhanallah ......

Pribadi yang BERDZIKIR ITU INDAH : ..
Setiap KALAMNYA adalah DAKWAH ...
Setiap DIAMNYA adalah DZIKIR ...
Setiap NAPASNYA adalah TASBIH ...

Setiap PANDANGAN MATANYA adalah RAHMAT ...
Setiap SUARA TELINGANYA selalu TERJAGA ...
Setiap PIKIRANNYA adalah BAIK SANGKA ...

Setiap GERAK HATINYA adalah DOA ...
Setiap SENTUHAN TANGANNYA adalah SEDEKAH ...
Setiap LANGKAH KAKINYA adalah JIHAD ...

Kekuatannya adalah SILATURAHMI ...
Kesibukannya adalah ASYIK MEMPERBAIKI DIRI ...
Kerinduannya adalah TEGAKNYA SYARIAT ALLAH SWT ...

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah. .. AAMIIN ..

Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Rabu, 21 November 2012

“AKU TERPAKSA MENIKAHIMU DAN AKHIRNYA AKU MENYESAL”

 adalah kisah rumah tangga yang sangat memberi pelajaran bagi kita semua. Penyesalan yang datangnya hanya pada akhir karena keterpaksaan.
***
Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami.Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-ben...
ar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.
Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.
Setelah menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Akutak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menurutisemua keinginanku.
Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakaipasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senan g dengan teman-temanku.
Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamildan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya .
Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahansemakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.
Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat ituaku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.
Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.
Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami.
Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon,namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.
“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajandan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.
Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”
“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon.
Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”kujuga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.
Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulaimerasa tidak enak dan marah.
Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku.
Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera.
Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumahsakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.
Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada.
Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.
Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk dihadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatapwajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat.
Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesipemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadakusesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.
Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental.
Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanyamemasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap harikarena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku takpernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.
Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.
Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalahsaat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu.
Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, akuberteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangundengan sosoknya di sebelahku.
Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suaradengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa.
Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana.
Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus.Remote televisi yang biasa disembunyikanny a, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote.
Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.
Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas.
Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.
Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja.
Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampirtak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja,aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.
Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.
“Istriku Liliana tersayang,
Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.
Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susahsetelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.
Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.
Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!”
Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.
Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajeri oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharumengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.
Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya , tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.
Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”
Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailahapa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikanny a atas nama cinta.”
Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”
Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”
Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya,tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.
***
Begitulah penyesalan sang istri akhirnya, dia menangis dan menyesal. Ketika suaminya telah tiada, dia baru sadar betapa besarnya cinta suaminya kepada dia. Semoga hal ini tidak terjadi lagi dalam kehidupan sekarang tetapi hanya cintanya saja yang akan terjadi.
Tidak Semua Keinginan Hati itu baik dan benar adanya....Allah punya mau, terhadap keinginan hatiseorang manusia

Selasa, 20 November 2012

Pengalaman Pencuri Kafan – 7 Jenis Mayat Pelik


 

 

Pengalaman Pencuri Kafan – 7 Jenis Mayat Pelik | Terdapat seorang pemuda yang kerjanya menggali kubur dan mencuri kain kafan untuk dijual. Pada suatu hari, pemuda tersebut berjumpa dengan seorang ahli ibadah untuk menyatakan kekesalannya dan keinginan untuk bertaubat kepada Allah s. w. t. Dia berkata, “Sepanjang aku menggali kubur untuk mencuri kain kafan, aku telah melihat 7 perkara ganjil yang menimpa mayat-mayat tersebut. Lantaran aku merasa sangat insaf atas perbuatanku yang sangat keji itu dan ingin sekali bertaubat.”

Hiasan

” YANG PERTAMA, aku lihat mayat yang pada siang harinya menghadap kiblat. Tetapi pabila aku menggali semula kuburnya pada waktu malam, aku lihat wajahnya telahpun membelakangkan kiblat. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?” tanya pemuda itu.
” Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang telah mensyirikkan Allah s. w. t. sewaktu hidupnya. Lantaran Allah s. w. t. menghinakan mereka dengan memalingkan wajah mereka dari mengadap kiblat, bagi membezakan mereka daripada golongan muslim yang lain,” jawab ahli ibadah tersebut.
Sambung pemuda itu lagi, ” Golongan YANG KEDUA, aku lihat wajah mereka sangat elok semasa mereka dimasukkan ke dalam liang lahad. Tatkala malam hari ketika aku menggali kubur mereka, ku lihat wajah mayat mereka telahpun bertukar menjadi babi. Mengapa begitu halnya, wahai tuan guru?”
Jawab ahli ibadah tersebut, ” Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang meremehkan dan meninggalkan solat sewaktu hidupnya. Sesungguhnya solat merupakan amalan yang pertama sekali dihisab. Jika sempurna solat, maka sempurnalah amalan-amalan kita yang lain,”
Pemuda itu menyambung lagi, ” Wahai tuan guru, golongan YANG KETIGA yang aku lihat, pada waktu siang mayatnya kelihatan seperti biasa sahaja. Pabila aku menggali kuburnya pada waktu malam, ku lihat perutnya terlalu gelembung, keluar pula ulat yang terlalu banyak daripada perutnya itu.”
” Mereka itulah golongan yang gemar memakan harta yang haram, wahai anak muda,” balas ahli ibadah itu lagi.
” Golongan YANG KEEMPAT, ku lihat mayat yang jasadnya bertukar menjadi batu bulat yang hitam warnanya. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?”
Jawab ahli ibadah itu, ” Wahai pemuda, itulah golongan manusia yang derhaka kepada kedua ibu bapanya sewaktu hayatnya. Sesungguhnya Allah s. w. t. sama sekali tidak redha kepada manusia yang menderhakai ibu bapanya.”
” Golongan YANG KELIMA pula Ku lihat ada pula mayat yang kukunya amat panjang, hingga membelit-belit seluruh tubuhnya dan keluar segala isi dari tubuh badannya,” sambung pemuda itu.
” Anak muda, mereka itulah golongan yang gemar memutuskan silaturrahim. Semasa hidupnya mereka suka memulakan pertengkaran dan tidak bertegur sapa lebih daripada 3 hari. Bukankah Rasulullah s. a. w. pernah bersabda, bahawa sesiapa yang tidak bertegur sapa melebihi 3 hari bukanlah termasuk dalam golongan umat baginda,” jelas ahli ibadah tersebut.
” Wahai guru, golongan YANG KEENAM yang aku lihat, sewaktu siangnya lahadnya kering kontang. Tatkala malam ketika aku menggali semula kubur itu, ku lihat mayat tersebut terapung dan lahadnya dipenuhi air hitam yang amat busuk baunya,”
” Wahai pemuda, itulah golongan yang memakan harta riba sewaktu hayatnya,” jawab ahli ibadah tadi.
” Wahai guru, golongan YANG TERAKHIR yang aku lihat, mayatnya sentiasa tersenyum dan berseri-seri pula wajahnya. Mengapa demikian halnya wahai tuan guru?” tanya pemuda itu lagi.
Jawab ahli ibadah tersebut, ” Wahai pemuda, mereka itulah golongan manusia yang berilmu. Dan mereka beramal pula dengan ilmunya sewaktu hayat mereka. Inilah golongan yang beroleh keredhaan dan kemuliaan di sisi Allah s. w. t. baik sewaktu hayatnya mahupun sesudah matinya.”
Ingatlah, sesungguhnya daripada Allah s. w. t kita datang dan kepadaNya jualah kita akan kembali. Kita akan dipertanggungjawabkan atas setiap amal yang kita lakukan, hatta amalan sebesar zarah. Wallahua’lam..

From a Friend

Seorang pria mendatangi Master, "Guru, saya bosan hidup. Rumah tangga berantakan. Usaha kacau. Saya ingin mati."

Sang Master tersenyum, "Oh, kamu sakit. Dan penyakitmu pasti bisa sembuh."

...
"Tidak Guru, tidak. Saya tidak ingin hidup," tolak pria itu.

"Baiklah. Ambil racun ini. Minum setengah botol malam ini, sisanya besok sore jam 6. Jam 8 malam kau akan mati dgn tenang."

Pria itu bingung. Setiap Master yg ia datangi selalu memberikannya semangat hidup. Tapi yg ini malah menawarkan racun.

Sampai rumah, ia minum setengah botol racun. Ia memutuskan makan malam dgn keluarga di restoran Jepang yg sudah lama tak pernah ia lakukan

Utk meninggalkan kenangan manis, ia pun bersenda gurau dgn riang. Sebelum tidur, ia mencium istrinya dan berbisik, "Sayang, aku mencintaimu."

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar & melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda utk jalan pagi.

Pulang ke rumah, istrinya masih tidur. Ia pun membuat 2 cangkir kopi. Satu utk dirinya, satu utk istrinya.

Istrinya merasa aneh, "Sayang, apa yg terjadi? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku ya?"

Di kantor, ia menyapa setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Boss kita kok aneh ya?" Ia menjadi lebih toleran, apresiatif thd pendapat berbeda. Ia mulai menikmatinya.

Pulang jam 5 sore, ternyata istrinya menungguinya. Sang istri menciumnya, "Sayang, sekali lagi mohon maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkanmu." Anak-anak pun berani bermanjaan kembali padanya.

Tiba-tiba, ia merasa hidup begitu indah. Ia mengurungkan niatnya utk bunuh diri. Tetapi bagaimana dgn racun yg sudah ia minum?

Bergegas ia mendatangi sang Master, "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh. Bila kau hidup dgn kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu. Bersyukurlah!! Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan, jalan menuju ketenangan

Selasa, 13 November 2012

Candi Dharmasraya "The lose Kingdoom"

 

 
(Foto : Candi Bukik Awang Maombiak)
Dharmasraya–Candi merupakan salah satu asset paling berharga di dunia, juga dimiliki oleh Provinsi Sumatera Barat salah satunya berada di kabupaten Dharmasraya, candi-candi di Dharmasraya dikelompokan menjadi tiga kelompok, candi Padang Roco di Siluluk, candi Pulau Sawah dan candi Bukik Awang Maombiak di Siguntur, Selain sebagai Detektor sejarah dari peradaban sungai Batang Hari ratusan tahun silam, candi-candi tersebut juga merupakan salah satu tujuan wisata sejarah di Sumatera Barat, menurut data sejarah ketiga kelompok candi tersebut dibangun dari abad ke 7 hingga abad ke 15, ditemukan Arkeolog ada tahun 1985.

(Foto : Pau Palayang salah satu akses menuju ke Candi Padang Roco dan Candi Pulau Sawah)

Untuk sampai ke tiga lokasi candi tersebut butuh sedikit usaha ekstra, akses transportasi menuju kesana bisa di katakan sulit untuk pelancong dari luar, pasalnya disamping tidak ada angkutan umum, pada dua lokasi kelompok candi tersebut yakni lokasu candi Padang Roco dan Candi Pulau sawah untuk akses kesana harus menyeberangi sungai batang hari, jasa perahu penyebrang bisa dikatakan sulit untuk lokasi candi Pulau Sawah, sedangkan untuk candi Padang Roco masih tersedia perahu Phonton, sejenih perahu penyebrang yang bergantung pada seutas kawat ketika membawa muatannya keseberang, ada juga yang memanfaatkan jasa Pau Palayang (Perahu penyebrang) yang ditempeli mesin kecil, diatas Pau Palayang bisa dimuat empat hingga tiga sepeda motor, menuju ketiga lokasi tersebut bisa ditempuh dengan menyewa Ojek.
(Foto : Candi Bukik Awang Maombiak, pemugaran belum selesai sepenuhnya)

Dari ketiga kelompok candi yang berada di Dharmasraya tersebut, yang telah dipugar sepenuhnya baru saja satu kelompok candi yakni candi Padang Roco, untuk lokasi candi Bukik Awang Maombiak dan kelompok Candi Pulau Sawah, sama sekali belum dilakukan penggalian atau pemugaran sepenuhnya, sehingga pengunjung yang datang ketiga lokasi candi tersebut masih bisa menemukan bentuk-bentuk sisa galian pertama ketika kelompok candi Bukik Awang Maombiak dan Candi Pulau Sawah pertama kali ditemukan.
(Foto : Pemandangan di sekitar candi Bukik Awang Maombiak)

“Siapa lagi yang akan menghargai sejarah bangsa, kalau bukan bangsa itu sendiri”

Kamis, 11 Oktober 2012

" Bidadari Dunia Mencari Bekal Untuk Akhirat


Azab Bagi Wanita (Renungan)

(tolong ingatkan kepada semua kaum perempuan yang anda kenal)

Saudara dan saudari kaum muslimin dan muslimat
Renungan
khususnya untuk para wanita dan diriku sendiri.....

Sayidina Ali ra menceritakan suatu ketika melihat
Rasulullah saw menangis manakala ia datang bersama Fatimah.

Lalu keduanya bertanya mengapa Rasulullah saw, mengapa beliau menangis. Beliau menjawab,
"Pada malam aku di-isra'- kan , aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena, menyaksikan mereka yang sangat berat dan mengerikan siksanya."
Putri Rasulullah saw kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya.
"Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih.
Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.
Aku lihat perempuan tergantung kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular dan kalajengking.
Dan aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka. Serta aku lihat perempuan yang bermuka hitam, memakan tali perutnya sendiri.

Aku lihat perempuan yang telinganya pekak dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang dibuat dari api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk karena penyakit sopak dan kusta.
Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar,
beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya.
Aku lihat perempuan yang rupanya seperti anjing, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya sementara malikat memukulnya dengan pentung dari api neraka," kata Nabi saw.
Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan
"Mengapa mereka disiksa seperti itu?"
*Rasulullah menjawab, "Wahai putriku,
Adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.
Perempuan yang digantung susunya adalah istri yang 'mengotori' tempat tidurnya.
Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.
Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.
Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang yang kepada orang lain bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.
Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya ke atas ubun-ubunnya diulurkan ular dan kalajengking padanya karena ia bisa shalat tapi tidak mengamalkannya dan tidak mau mandi junub.
Perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti himar ialah tukang umpat dan pendusta. Perempuan yang menyerupai anjing ialah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami."
Mendengar itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis.

Dan inilah peringatan kepada kaum perempuan.

Selasa, 02 Oktober 2012

Inilah jawaban Muslim untuk film "Innocence of Muslim" yang menghina Rasulullah!!!

 


Aku adalah Muslim...
Aku bangga menjadi Muslim...
Karena sejarah membuktikan...
...

Bukan Muslim yang memulai perang dunia pertama.
Bukan Muslim yang memulai perang dunia kedua.
Bukan Muslim yang menghancurkan hiroshima dan Nagasaki dengan menggunakan bom atom.
Bukan Muslim yang membunuh 200 juta Indian Amerika Utara.
Bukan Muslim yang menghabisi 80 juta Indian Amerika Selatan.
Bukan Muslim yang Membunuh 90 juta Aborigin Australia.
Bukan Muslim yang mengambil 180 juta orang Afrika sebagai budak lalu membuang 70 persen dari mereka yang meninggal ke lautan Atlantik.
Bukan Muslim yang menjajah Indonesia, Bosnia, Afghanistan, Ethopia, Checnya, Suriah, Palestine dan negara-negara lainnya.
Bukan Muslim yang memulai kasus Poso, Ambon, Maluku, dan Papua.
Bukan Muslim yang memfitnah Irak dengan senjata pemusnah massal yang ternyata cuma isapan jempol belaka.
Bukan Muslim yang serakah merebut ladang minyak Timur Tengah.
Bukan Muslim yang suka menghina nabi dan agama lain.

Dan aku bangga...
Walau Islam tidak pernah teriak-teriak sebagai agama damai, tapi Muslim tidak pernah menyerang siapa-siapa. Walau Islam tidak pernah teriak-teriak HAM dan toleransi, tapi Muslim paling toleransi
dibanding "PENDEKAR HAM" Amerika yang rasis kepada kulit hitam,
dibanding Perancis yang melarang jilbab,
dibanding Swedia yang melarang Adzan,
dibanding Swiss yang melarang pendirian Masjid.
Muslim mayoritas itu toleransi
Muslim minoritas itu pemberani.
Tapi tidak ada toleransi untuk melanggar perintah Allah SWT.
Muslim bukan anjing yang serakah dengan nafsu menjajah.
Muslim bukan babi yang rakus nafsu membumi hangus.
Muslim bukan monyet licik yang selalu menebarkan fitnah.
Muslim tidak pernah mencari musuh dan
Muslim haram lari dari yang memusuhinya.

Kamis, 23 Agustus 2012

PASIR DAN MUTIARA



Ada seorang anak muda yang baru saja menyelesaikan kuliahnya di sebuah perguruan tinggi. Tanpa pengalaman, berbekal ijazah dan impian yang besar, dia mulai menapakkan langkah, mencoba terjun ke masyarakat dengan mencari pekerjaan. Dia mengirim banyak surat lamaran kerja ke berbagai perusahaan. Sayang, harapannya tak sesuai kenyataan. Penolakan demi penolakan justru diterimanya. Tapi, saat diterima pun, ternyata pekerjaan yang didapat tidak sesuai dengan kemampuan dan kemauannya.

Saat dia pindah ke perusahaan lain, dan kemudian berpindah lagi, keadaan pun tidak jauh berbeda. Kekecewaannya berulang lagi. Ia merasa kecewa pada perusahaan, kecewa pada diri sendiri, dan kecewa pada penerimaan orang lain terhadap dirinya yang tidak sesuai dengan harapannya. Semua itu menyebabkan dia semakin hari merasa semakin stres, dan akhirnya berniat mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri.

Untuk mewujudkan niatnya, dia memilih lautan sebagai tempat untuk bunuh diri. Setibanya di tepi laut yang berombak besar, segera niatnya dilaksanakan. Dia pun berlari mengejar ombak dan melemparkan dirinya ke dalam gelombang air pasang yang siap menelan tubuhnya. Tetapi usahanya gagal! Beberapa kali ia mencoba, juga gagal lagi.

Saat itu, ada pria setengah baya yang kebetulan melihat ulah si pemuda dan segera menghampirinya. Orang itu lantas bertanya kepadanya, "Hei anak muda, kenapa engkau mau mengakhiri hidupmu dengan jalan pintas seperti ini?"

Dengan muka sedih dan kepala tertunduk, si pemuda menjawab, "Hidupku sungguh tidak berarti. Aku gagal! Aku kecewa pada perusahaan tempatku bekerja. Aku kecewa pada diriku sendiri. Aku juga kecewa pada masyarakat yang meremehkan dan memandang rendah diriku. Untuk apa lagi aku hidup seperti ini?"
"Anak muda, caramu berpikir itu salah! Pantas kamu mengambil jalan pintas seperti ini. Lihatlah ini," bapak itu berkata sambil tangannya mengambil sejumput pasir dan kemudian melemparkan ke depan. Pasir itu pun segera terserak bersama pasir yang lain. Setelah itu, dia berkata, "Pungutlah pasir yang saya lempar tadi."
"Ah, mana mungkin pasir itubisa saya pungut lagi," jawab si pemuda keheranan, tak tahu apa maksud bapak itu menyuruhnya seperti itu.

Melihat pemuda itu tampak tak mengerti maksud perintahnya, bapak itu kemudian ganti mengambil suatu benda dari kantong sakunya dan berkata, "Sekarang, pungutlah mutiara ini." Paman itu lantas melemparkannya mutiara dari kantongnya, sama seperti pasir tadi. Dengan segera dipungutlah mutiara itu oleh si pemuda. Mudah sekali!

"Nah anak muda, dirimu saat ini, sama seperti butir pasir di pantai, tidak berbeda dengan pasir-pasir yang lainnya. Kalau kamu ingin diakui keberadaanmu dan memperoleh perhargaan dari orang lain, maka jadilah seperti mutiara ini. Tetapi, untuk bisa menjadi mutiara, perlu waktu dan perjuangan yang tidak ringan. Maka, berhentilah mengeluh dan menyalahkan orang lain. Belajar dan poleslah diri dengan sungguh-sungguh dan jadilah mutiara di kemudian hari."

Si pemuda spontan menjabat erat tangan bapak itu, "Terima kasih Pak, saya memang salah. Sekarang saya sadar dan mengerti. Saya berjanji akan berubah dan memoles diri dengan keras untuk menjadi mutiara sejati." Maka, si pemuda segera bergegas, ingin memulai harinya yang baru dengan semangat untuk jadi mutiara yang berharga.

Pembaca yang bijaksana,

Saat kita sadar dan mengerti bahwa meraih kesuksesan itu membutuhkan proses dan perjuangan, maka mentalitas kita akan semakin kuat. Dengan keberanian, ketekunan, dan keuletan, kita siap menghadapi setiap rintangan yang muncul, untuk meraih kesuksesan dan kehidupan yang jauh lebih bernilai.

Mutiara yang indah lahir dari proses alam yang cukup lama. Demikian juga diri kita. Untuk menjadi orang yang dihargai, disegani, dan dihormati, juga perlu pengorbanan dan proses yang berliku dan memakan waktu lama. Tapi, dengan satu tujuan yang pasti, kerja keras, tekad baja, kita akan benar-benar menjadi mutiara yang berharga bagi diri sendiri dan orang lain.

Tidak ada sukses tanpa perjuangan. Tidak ada keberhasilan tanpa diiringi peluh keringat dan kerja keras. Maju terus dan poles diri dengan semangat pantang menyerah! Raih kesuksesan dengan langkah pasti!

Salam sukses luar biasa!
Nefdi Lajuanda

Minggu, 22 Juli 2012

" Gendong Aku Sampai Ajalku Tiba "



Gendong Aku Sampai Ajalku Tiba"

Suatu malam ketika aku kembali ke rumah, istriku menghidangkan makan malam untukku. Sambil memegang tangannya aku berkata, "Saya ingin mengatakan sesuatu kepadamu." Istriku lalu duduk di samping sambil menemaniku menikmati makan malam dengan tenang. Tiba-tiba aku tidak tahu harus memulai percakapan dari mana. Kata-kata rasanya berat keluar dari mulutku.

Aku ingin sebuah perceraian di antara kami, karena itu aku beranikan diriku. Nampaknya dia tidak terganggu sama sekali dengan pembicaraanku, dia malah balik bertanya kepadaku dengan tenang, "Mengapa?" Aku menolak menjawabnya, ini membuatnya sungguh marah kepadaku. Malam itu kami tidak saling bertegur sapa. Dia terus menangis dan menangis. Aku tahu bahwa dia ingin tahu alasan di balik keinginanku untuk bercerai.

Dengan sebuah rasa bersalah yang dalam, aku membuat sebuah pernyataan persetujuan untuk bercerai dan dia dapat memiliki rumah kami, mobil, dan 30% dari keuntungan perusahaan kami. Dia sungguh marah dan merobek kertas itu. Wanita yang telah menghabiskan 10 tahun hidupnya bersamaku itu telah menjadi orang yang asing di hatiku. Aku minta maaf kepadanya karena dia telah membuang waktunya 10 tahun bersamaku, untuk semua usaha dan energi yang diberikan kepadaku, tapi aku tidak dapat menarik kembali apa yang telah kukatakan kepada Jane, wanita simpananku, bahwa aku sungguh mencintainya. Istriku menangis lagi. Bagiku tangisannya sekarang tidak berarti apa-apa lagi. Keinginanku untuk bercerai telah bulat.

Hari berikutnya, ketika aku kembali ke rumah sedikit larut, kutemukan dia sedang menulis sesuatu di atas meja di ruang tidur kami. Aku tidak makan malam tapi langsung pergi tidur karena ngantuk yang tak tertahankan akibat rasa capai sesudah seharian bertemu dengan Jane. Ketika terbangun, kulihat dia masih duduk di samping meja itu sambil melanjutkan tulisannya. Aku tidak menghiraukannya dan kembali meneruskan tidurku.

Pagi harinya, dia menyerahkan syarat-syarat perceraian yang telah ditulisnya sejak semalam kepadaku. Dia tidak menginginkan sesuatupun dariku, tetapi hanya membutuhkan waktu sebulan sebelum perceraian. Dia memintaku dalam sebulan itu, kami berdua harus berjuang untuk hidup normal layaknya suami istri. Alasannya sangat sederhana. Putra kami akan menjalani ujian dalam bulan itu sehingga dia tidak ingin mengganggunya dengan rencana perceraian kami. Selain itu, dia juga meminta agar aku harus menggendongnya sambil mengenang kembali saat pesta pernikahan kami. Dia memintaku untuk menggendongnya selama sebulan itu dari kamar tidur sampai muka depan pintu setiap pagi.

Aku pikir dia sudah gila. Akan tetapi, biarlah kucoba untuk membuat hari-hari terakhir kami menjadi indah demi perceraian yang kuinginkan, aku pun menyetujui syarat-syarat yang dia berikan. Aku menceritakan kepada Jane tentang hal itu. Jane tertawa terbahak-bahak mendengarnya. "Terserah saja apa yang menjadi tuntutannya tapi yang pasti dia akan menghadapi perceraian yang telah kita rencanakan," kata Jane.

Ada rasa kaku saat menggendongnya untuk pertama kali, karena kami memang tak pernah lagi melakukan hubungan suami istri belakangan ini. Putra kami melihatnya dan bertepuk tangan di belakang kami. "Wow, papa sedang menggendong mama." Sambil memelukku dengan erat, istriku berkata, "Jangan beritahukan perceraian ini kepada putra kita." Aku menurunkannya di depan pintu. Dia lalu pergi ke depan rumah untuk menunggu bus yang akan membawanya ke tempat kerjanya, sedangkan aku mengendarai mobil sendirian ke kantorku.

Pada hari kedua, kami berdua melakukannya dengan lebih mudah. Dia merapat melekat erat di dadaku. Aku dapat mencium dan merasakan keharuman tubuhnya. Aku menyadari bahwa aku tidak memperhatikan wanita ini dengan seksama untuk waktu yang agak lama. Aku menyadari bahwa dia tidak muda seperti dulu lagi, ada bintik-bintik kecil di wajahnya, rambutnya pun sudah mulai beruban. Namun entah kenapa, hal itu membuatku mengingat bagaimana pernikahan kami dulu.

Pada hari keempat, ketika aku menggendongnya, aku mulai merasakan kedekatan. Inilah wanita yang telah memberi dan mengorbankan 10 tahun kehidupannya untukku. Pada hari keenam dan ketujuh, aku mulai menyadari bahwa kedekatan kami sebagai suami istri mulai tumbuh kembali di hatiku. Aku tentu tidak mengatakan perasaan ini kepada Jane.

Suatu hari, aku memperhatikan dia sedang memilih pakaian yang hendak dia kenakan. Dia mencoba beberapa darinya tapi tidak menemukan satu pun yang cocok untuknya. Dia sedikit mengeluh, "Semua pakaianku terasa terlalu besar untuk tubuhku sekarang." Aku mulai menyadari bahwa dia semakin kurus dan itulah sebabnya kenapa aku dapat dengan mudah menggendongnya. Aku menyadari bahwa dia telah memendam banyak luka dan kepahitan hidup di hatinya. Aku lalu mengulurkan tanganku dan menyentuh kepalanya.

Tiba-tiba putra kami muncul dan berkata," Papa, sekarang saatnya untuk menggendong dan membawa mama." Bagi putraku, melihatku menggendong dan membawa mamanya menjadi peristiwa yang penting dalam hidupnya. Istriku mendekati putra kami dan memeluk erat tubuhnya penuh keharuan. Aku memalingkan wajahku dari peristiwa yang bisa mempengaruhi dan mengubah keputusanku untuk bercerai.

Aku lalu mengangkatnya dengan kedua tanganku, berjalan dari kamar tidur kami, melalui ruang santai sampai ke pintu depan. Tangannya melingkar erat di leherku dengan lembut dan sangat romantis layaknya suami istri yang harmonis. Aku pun memeluk erat tubuhnya, seperti momen hari pernikahan kami 10 tahun yang lalu. Akan tetapi tubuhnya yang sekarang ringan membuatku sedih.

Pada hari terakhir, aku menggendongnya dengan kedua lenganku. Aku susah bergerak meski cuma selangkah ke depan. Putra kami telah pergi ke sekolah. Aku memeluknya erat sambil berkata, "Aku tidak pernah memperhatikan selama ini hidup pernikahan kita telah kehilangan keintiman satu dengan yang lain."

Aku mengendarai sendiri kendaraan ke kantorku, mampir ke tempat Jane. Melompat keluar dari mobilku tanpa mengunci pintunya. Begitu cepatnya karena aku takut jangan sampai ada sesuatu yang membuatku mengubah pikiranku. Aku naik ke lantai atas. Jane membuka pintu dan aku langsung berkata padanya. "Maaf Jane, aku tidak ingin menceraikan istriku."

Jane memandangku penuh tanda tanya bercampur keheranan dan kemudian menyentuh dahiku dengan jarinya. Aku mengelak dan berkata, "Maaf Jane, aku tidak akan bercerai. Hidup perkawinanku terasa membosankan karena dia dan aku tidak memaknai setiap momen kehidupan kami, bukan karena kami tidak saling mencintai satu sama lain. Sekarang aku menyadari sejak aku menggendongnya sebagai syaratnya itu, aku ingin terus menggendongnya sampai hari kematian kami."

Jane sangat kaget mendengar jawabanku. Dia menamparku dan kemudian membanting pintu dengan keras. Aku tidak menghiraukannya. Aku menuruni tangga dan mengendarai mobilku pergi menjauhinya. Aku singgah di sebuah toko bunga di sepanjang jalan itu, aku memesan bunga untuk istriku. Gadis penjual bunga bertanya apa yang harus kutulis di kartunya. Aku tersenyum dan menulis, "Aku akan menggendongmu setiap pagi sampai kematian menjemput."

Petang hari ketika aku tiba di rumah, dengan bunga di tanganku, sebuah senyum menghias wajahku. Aku berlari hanya untuk bertemu dengan istriku dan menyerahkan bunga itu sambil merangkulnya untuk memulai sesuatu yang baru dalam perkawinan kami. Tapi apa yang kutemukan? Istriku telah meninggal di atas tempat tidur yang telah kami tempati bersama 10 tahun pernikahan kami.

Aku baru tahu kalau istriku selama ini berjuang melawan kanker ganas yang telah menyerangnya berbulan-bulan tanpa pengetahuanku karena kesibukanku menjalin hubungan asmara dengan Jane. Istriku tahu bahwa dia akan meninggal dalam waktu yang relatif singkat. Meskipun begitu, dia ingin menyelamatkanku dari pandangan negatif yang mungkin lahir dari putra kami karena aku menginginkan perceraian, karena reaksi kebodohanku sebagai seorang suami dan ayah, untuk menceraikan wanita yang telah berkorban selama sepuluh tahun yang mempertahankan pernikahan kami dan demi putra kami.

Betapa berharganya sebuah pernikahan saat kita bisa melihat atau mengingat apa yang membuatnya berharga. Ingat ketika dulu perjuangan yang harus dilakukan, ingat tentang kejadian-kejadian yang telah terjadi di antara kalian, ingat juga tentang janji pernikahan yang telah dikatakan. Semuanya itu harusnya hanya berakhir saat maut memisahkan.

------------------

Sekecil apapun dari peristiwa atau hal dalam hidup sangat mempengaruhi hubungan kita. Itu bukan tergantung pada uang di bank, mobil atau kekayaan apapun namanya. Semuanya ini bisa menciptakan peluang untuk menggapai kebahagiaan tapi sangat pasti bahwa mereka tidak bisa memberikan kebahagiaan itu dari diri mereka sendiri. Suami-istrilah yang harus saling memberi demi kebahagiaan itu.

Karena itu, selalu dan selamanya jadilah teman bagi pasanganmu dan buatlah hal-hal yang kecil untuknya yang dapat membangun dan memperkuat hubungan dan keakraban di dalam hidup perkawinanmu. Milikilah sebuah perkawinan yang bahagia. Kamu pasti bisa mendapatkannya.

Jika engkau tidak ingin berbagi/share cerita ini, pasti tidak akan terjadi sesuatu padamu di hari-hari hidupmu.

Akan tetapi, jika engkau mau berbagi/share cerita ini kepada saudara, sahabat atau kenalanmu. Maka ada kemungkinan, engkau dapat menyelamatkan perkawinan orang lain, terutama mereka yang sedang mengalami masalah dalam pernikahan mereka. Semoga demikianlah adanya.

Sabtu, 14 Juli 2012

Tradisi Perbedaan Awal Puasa Itu Laknat, Bukan Rahmat

Laporan dari Den Haag

Prof. Sofjan:

Den Haag Perbedaan awal puasa antar negara adalah hal yang bisa difahami, walau pun tidak mesti terjadi pada masa sekarang yang serba canggih bahwa setelah konjungsi hilal sudah muncul di atas horizon setelah terbenam matahari.

Hal itu disampaikan staf pengajar pada Islamic University of Europa, Prof. Dr. Sofjan Siregar, MA kepada detikcom, Sabtu (14/7/2012).

"Namun jika perbedaan awal Ramadan di satu negara apalagi di kota yang sama seperti Jakarta bahkan di satu gang yang sama, maka itu bukan lagi rahmat, namun laknat bagi umat Islam di tanah air," ujar Sofjan.

Menurut Sofjan, perbedaan penetapan awal Ramadan sejak dulu bukan karena beda methode antara rukyah dan hisab, namun karena gengsi antara Muhammadiyah yang menerapkan methode horizon bebas dan Kemenag yang didominasi pemikiran horizon lokal.

"Karena methode apa pun yang dipakai jika masing-masing pihak memahami bahwa tujuan dari rukyah dan hisab adalah sama yaitu hilal, pasti bisa ketemu dan puasa bersama," tandas Sofjan.

Lanjut Sofjan, hakekat dan esensi perintah merukyah bukan ibadah dan tidak boleh disakralkan, tapi justru adalah untuk mengetahui apakah hilal sudah muncul atau belum. Jika kita sudah tahu hilal jauh sebelumnya, mengapa lajnatul isbath Kemenag dan ormas islam lainnya harus menunggu 29 Syaban setiap tahun untuk observasi hilal?

Jika hilal sudah diyakini pasti muncul, mungkin dilihat di tempat lain, namun tidak mungkin dilihat di Indonesia, mengapa Kemenag harus mengerahkan massa memantau hilal di beberapa titik di tanah air pada 29 Syaban?

"Artinya kenapa anggaran observasi dialokasikan dan dicairkan padahal sudah tahu haqqulyakin bahwa hilal untuk tahun ini pada tanggal tersebut tidak bisa dirukyah?Bukankah ini suatu pembodohan umat?," gugat Sofjan.

Dijelaskan, untuk tahun ini konjungsi matahari dan bulan terjadi pada Kamis 19 Juli 2012 pukul 04.24 UT, 07.24 waktu Mekkah. Kondisi hilal di Indonesia sulit dirukyah karena ketinggian hilal kurang dari 2 derajat, walau pun sebenarnya ketinggian hilal 1 derajat pun pernah bisa dirukyah pada 1971 di Indonesia.

Yang jelas, lanjut Sofjan, hilal sudah ada setelah matahari terbenam dan berumur lebih dari 8 jam setelah konjungsi. Kemungkinan dilihat di Mekkah ada selama sekitar 6 menit setelah matahari terbenam pada pukul 19.05 waktu setempat, lalu hilal tenggelam pada pukul 19.11.

Dalam pandangan Sofjan, hanya ada satu solusi yaitu bubarkan lajnatul isbat dan ganti dengan lajnatul falak. Artinya, tidak mesti kumpul dan kongko-kongko lagi di Kemenag pada setiap tanggal 29 Syaban, tapi tentukan jauh sebelumnya bahwa puasa jatuh pada hari sekian dan tanggal sekian.

Kemenag tahun ini harus berani menggunakan otoritasnya untuk mengumumkan awal puasa beberapa hari sebelum akhir Syaban dan menyiarkan puasa serentak pada 20 Juli 2012. Kemenag harus membuktikan bahwa Islam adalah rahmatan lilalamin bukan laknatan lilalamin.

"Adalah suatu kesalahan besar jika beberapa ormas Islam dan lajnatul isbath Kemenag masih bersikeras mempertahankan tradisi dan adat yang tidak ada kaitannya dengan ibadat. Merukyah sendiri, dengan melakukan methode horizon lokal, berarti mempersempit rahmat dan menyebar laknat terhadap umat Islam di tanah air," demikian Sofjan.

Rabu, 11 Juli 2012

(¯`*•.¸☆♥✿ ( ISLAM TERBUKTI BENAR (¯`*•.¸☆♥✿


 ------ 22 PERTANYAAN -------.


 Kisah Nyata Seorang PemudaArab Yang Menimba Ilmu Di
Amerika.
Ada seorang pemuda Arab yang
baru saja menyelesaikan bangku
kuliahnya di Amerika. Pemuda ini
adalah salah seorang yang diberi
nikmat oleh Allah Subhanahu Wa
Ta'ala berupa pendidikan agama
Islam bahkan ia mampu
mendalaminya. Selain belajar, ia
juga seorang juru dakwah Islam.
Ketika berada di Amerika , ia
berkenalan dengan salah seorang
Nasrani. Hubungan mereka
semakin akrab, dengan harapan
semoga Allah Subhanahu Wa
Ta'ala memberinya hidayah
masuk Islam.
Pada suatu hari mereka berdua
berjalan-jalan di sebuah
perkampungan di Amerika dan
melintas di dekat sebuah gereja
yang terdapat di kampung
tersebut. Temannya itu meminta
agar ia turut masuk ke dalam
gereja. Semula ia berkeberatan.
Namun karena ia terus mendesak
akhirnya pemuda itupun
memenuhi permintaannya lalu
ikut masuk ke dalam gereja dan
duduk di salah satu bangku
dengan hening, sebagaimana
kebiasaan mereka. Ketika
pendeta masuk, mereka serentak
berdiri untuk memberikan
penghormatan lantas kembali
duduk. Di saat itu si pendeta agak
terbelalak ketika melihat kepada
para hadirin dan berkata, "Di
tengah kita ada seorang muslim.
Aku harap ia keluar dari sini."
Pemuda arab itu tidak bergeming
dari tempatnya. Pendeta tersebut
mengucapkan perkataan itu
berkali-kali, namun ia tetap tidak
bergeming dari tempatnya.
Hingga akhirnya pendeta itu
berkata, "Aku minta ia keluar dari
sini dan aku menjamin
keselamatannya." Barulah
pemuda ini beranjak keluar.
Di ambang pintu ia bertanya
kepada sang pendeta,
"Bagaimana anda tahu bahwa
saya seorang muslim.
" Pendeta itu menjawab, "Dari
tanda yang terdapat di
wajahmu." Kemudian ia beranjak
hendak keluar.
Namun sang pendeta ingin
memanfaatkan keberadaan
pemuda ini, yaitu dengan
mengajukan beberapa
pertanyaan, tujuannya untuk
memojokkan pemuda tersebut
dan sekaligus mengokohkan
markasnya. Pemuda muslim
itupun menerima tantangan
debat tersebut.
Sang pendeta berkata, "Aku akan
mengajukan kepada anda 22
pertanyaan dan anda harus
menjawabnya dengan tepat."
Si pemuda tersenyum dan
berkata, "Silahkan!"
Sang pendeta pun mulai
bertanya,
1. Sebutkan satu yang tiada
duanya,
2. dua yang tiada tiganya,
3. tiga yang tiada empatnya,
4. empat yang tiada limanya,
5. lima yang tiada enamnya,
6. enam yang tiada tujuhnya,
7. tujuh yang tiada delapannya,
8. delapan yang tiada
sembilannya,
9. sembilan yang tiada
sepuluhnya,
10. sesuatu yang tidak lebih dari
sepuluh,
11. sebelas yang tiada dua
belasnya,
12. dua belas yang tiada tiga
belasnya,
13. tiga belas yang tiada empat
belasnya.
14. Sebutkan sesuatu yang dapat
bernafas namun tidak
mempunyai ruh!
15. Apa yang dimaksud dengan
kuburan berjalan membawa
isinya?
16. Siapakah yang berdusta
namun masuk ke dalam surga?
17. Sebutkan sesuatu yang
diciptakan Allah namun Dia tidak
menyukainya?
18. Sebutkan sesuatu yang
diciptakan Allah dengan tanpa
ayah dan ibu!
19. Siapakah yang tercipta dari
api, siapakah yang diadzab
dengan api dan siapakah yang
terpelihara dari api?
20. Siapakah yang tercipta dari
batu, siapakah yg diadzab
dengan batu dan siapakah yang
terpelihara dari batu?
21. Sebutkan sesuatu yang
diciptakan Allah dan dianggap
besar!
22.Pohon apakah yang mempu-
nyai 12 ranting, setiap ranting
mempunyai 30 daun, setiap daun
mempunyai 5 buah, 3 di bawah
naungan dan dua di bawah
sinaran
matahari?"
Mendengar pertanyaan tersebut
pemuda itu tersenyum dengan
senyuman mengandung
keyakinan kepada Allah. Setelah
membaca basmalah ia berkata,
1. Satu yang tiada duanya ialah
Allah Subhanahu wa-ta'ala.
2. Dua yang tiada tiganya ialah
malam dan siang.
Allah Subhanahu wa-ta'ala
berfirman, "Dan Kami jadikan
malam dan siang sebagai dua
tanda (kebesaran kami)." (Al-Isra':
12).
3. Tiga yang tiada empatnya
adalah kekhilafan yang dilakukan
Nabi Musa ketika Khidir
menenggelamkan sampan,
membunuh seorang anak kecil
dan ketika menegakkan kembali
dinding yang hampir roboh.
4. Empat yang tiada limanya
adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-
Qur'an.
5. Lima yang tiada enamnya ialah
shalat lima waktu.
6. Enam yang tiada tujuhnya ialah
jumlah hari ke-tika Allah
Subhanahu wa-ta'ala
menciptakan makhluk.
7. Tujuh yang tiada delapannya
ialah langit yang tujuh lapis.
Allah Subhanahu wa-ta'ala
berfirman, "Yang telah
menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis. Kamu sekali-kali
tidak melihat pada ciptaan Rabb
Yang Maha Pemurah sesuatu
yang tidak seimbang." (Al-Mulk:
3).
8. Delapan yang tiada
sembilannya ialah malaikat
pemikul Arsy ar-Rahman.
Allah Subhanahu wa-ta'ala
berfirman,"Dan malaikat-malaikat
berada di penjuru-penjuru langit.
Dan pada hari itu delapan orang
malaikat menjunjung 'Arsy
Rabbmu di atas kepala)mereka." (Al-Haqah: 17).
9. Sembilan yang tiada
sepuluhnya adalah mu'jizat yang
diberikan kepada Nabi Musa :
tongkat, tangan yang bercahaya,
angin topan, musim paceklik,
hujan badai, belalang, kutu, katak,
dan darah dan cacar.
10. Sesuatu yang tidak lebih dari
sepuluh ialah kebaikan.
Allah Subhanahu wa-ta'ala
berfirman, "Barangsiapa yang
berbuat kebaikan maka untuknya
sepuluh kali lipat." (Al-An'am:
160).
11. Sebelas yang tiada dua
belasnya ialah jumlah saudara-
saudaraYusuf
12. Dua belas yang tiada tiga
belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa
yang terdapat dalam firman Allah
Subhanahu wa-ta'ala, "Dan
(ingatlah) ketika Musa memohon
air untuk kaumnya, lalu Kami
berfirman, 'Pukullah batu itu
dengan tongkatmu.' Lalu
memancarlah daripadanya dua
belas mata air." (Al-Baqarah: 60).
13. Tiga belas yang tiada empat
belasnya ialah jumlah saudara
Yusuf ditambah dengan ayah
dan ibunya.
14. Adapun sesuatu yang
bernafas namun tidak
mempunyai ruh adalah waktu
Shubuh.
Allah Subhanahu wa-ta'ala ber-
firman, "Dan waktu subuh
apabila fajarnya mulai
menyingsing." (At-Takwir: 18).
15. Kuburan yang membawa
isinya adalah ikan yang menelan
Nabi Yunus AS.
16. Mereka yang berdusta namun
masuk ke dalam surga adalah
saudara-saudara Yusuf ,
yakni ketika mereka berkata
kepada ayahnya, "Wahai ayah
kami, sesungguhnya kami pergi
berlomba-lomba dan kami
tinggalkan Yusuf di dekat
barang-barang kami, lalu dia
dimakan serigala." Setelah
kedustaan terungkap, Yusuf
berkata kepada mereka," tak ada
cercaaan terhadap kalian." Dan
ayah mereka Ya'qub berkata,
"Aku akan memohonkan ampun
bagimu kepada Rabbku.
Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha
Pengampun lagi Maha
Penyayang."
17. Sesuatu yang diciptakan Allah
namun tidak Dia sukai adalah
suara keledai. Allah SWT
berfirman, "Sesungguhnya
sejelek-jelek suara adalah suara
keledai." (Luqman: 19).
18. Makhluk yang diciptakan Allah
tanpa bapak dan ibu adalah Nabi
Adam, malaikat, unta Nabi Shalih
dan kambing Nabi Ibrahim.
19. Makhluk yang diciptakan dari
api adalah Iblis, yang diadzab
dengan api ialah Abu Jahal dan
yang terpelihara dari api adalah
Nabi Ibrahim.
Allah Subhanahu wa-ta'ala
berfirman, "Wahai api dinginlah
dan selamatkan Ibrahim." (Al
Anbiya': )
20. Makhluk yang terbuat dari
batu adalah unta Nabi Shalih,
yang diadzab dengan batu adalah
tentara bergajah dan yang
terpelihara dari batu adalah Ash-
habul Kahfi (penghuni gua).
21. Sesuatu yang diciptakan Allah
dan dianggap perkara besar
adalah tipu daya wanita,
sebagaimana firman Allah
Subhanahu wa-ta'ala,
"Sesungguhnya tipu daya kaum
wanita itu sangatlah
besar." (Yusuf: 28).
22. Adapun pohon yang memiliki
12 ranting setiap ranting
mempunyai 30 daun, setiap daun
mempunyai 5 buah, 3 di bawah
teduhan dan dua di bawah
sinaran matahari maknanya:
Pohon adalah tahun, ranting
adalah bulan, daun adalah hari
dan buahnya adalah shalat yang
lima waktu, tiga dikerjakan di
malam hari dan dua di siang hari.
Pendeta dan para hadirin merasa
takjub mendengar jawaban
pemuda muslim tersebut.
Kemudian ia pamit dan beranjak
hendak pergi. Namun ia
mengurungkan niatnya dan
meminta kepada pendeta agar
menjawab satu pertanyaan saja.
Permintaan ini disetujui oleh sang
pendeta.
Pemuda ini berkata, "Apakah
kunci surga itu?" Mendengar
pertanyaan itu lidah sang
pendeta menjadi kelu, hatinya
diselimuti keraguan dan rona
wajahnya pun berubah. Ia
berusaha menyembunyikan
kekhawatirannya, namun
hasilnya nihil. Orang-orang yang
hadir di gereja itu terus
mendesaknya agar menjawab
pertanyaan tersebut, namun ia
berusaha mengelak. Mereka
berkata, "Anda telah melontarkan
22 pertanyaan kepadanya dan
semuanya ia jawab, sementara ia
hanya memberimu satu
pertanyaan namun anda tidak
mampu menjawabnya!"
Pendeta tersebut berkata,
"Sungguh aku mengetahui
jawaban dari pertanyaan
tersebut,
namun aku takut kalian marah. "
Mereka menjawab, "Kami akan
jamin keselamatan anda." Sang
pendeta pun berkata,
"Jawabannya ialah: Asyhadu an
La Ilaha Illallah wa Asyhadu anna
Muhammadar Rasulullah." Lantas
sang pendeta dan orang-orang
yang hadir di gereja itu memeluk
agama Islam.
Sungguh Allah telah
menganugrahkan kebaikan dan
menjaga mereka dengan Islam
melalui tangan seorang pemuda
muslim yang bertakwa.
_ SALAM ERAT SILATURAHMI _

Senin, 09 Juli 2012

HATI SEORANG IBU


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهُ وَبَرَكَاتُهُ


 Ada seorang ibu separuh baya menjelang diusia senja, dari wajahnya terlihat guratan yang gigih, hati yang berserah. Walau sepanjang hidupnya dipenuhi dengan penderitaan. Dengan penuh kesetiaan menjaga anak-anak dan suaminya. Namun kepahitan hidup yang selalu didapatkannya. Suaminya lupa diri ketika kariernya menanjak, meninggal...kan dirinya dan anak-anaknya. Bergantung masa depan hidupnya pada anaknya yang sulung malah membuat hatinya kecewa, beranjak dewasa pergi meninggalkan dirinya. Satu persatu anaknya pergi dengan kehidupannya masing-masing. Hingga masa menjelang usia senja beliau hidup seorang diri dipinggiran ibukota.

Pada pagi hari di Rumah Amalia, begitulah beliau bertutur pada kami dan banyak orang yang mengira beliau benar-benar dalam kesepian dan kesendirian. Dengan penuh semangat beliau menjawab, "Mas Agus, saya tidak hidup sendiri," Beliau melanjutkan, "Allah bersama saya, Allah yang menemani dalam hidup saya dalam bahagia dan derita." Begitulah tutur ibu yang menjalani hidup dengan penuh syukur dan sabar disaat hatinya penuh luka karena orang-orang yang didicintainya. "Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dan berbuat kebaikan." (QS. an-Nahl : 128).

---
Sahabatku, aminkan doa ini untuk kedua orang tua kita, "Ya Allah, masih terbayang air mata ibu yang mengalir & rintihannya ditengah malam ketika berdoa memohon kepadaMu untuk kebahagiaan kami, anaknya. Sayangilah Ibu & ayah kami sebagaimana beliau meyayangi kami sewaktu kecil. Muliakanlah mereka, tiada pernah kami sanggup menggantikan setiap tetes air mata ibu & keringat ayah." آمِيّنْ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ


Sahabatku, aminkan doa ini memohon penerang hati, بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم "Allahumma nawwir qalbi binuri hidayatika kama nawwartal ardha binuri syabsika ya fattahu ya alimu iftah ‘ alayya fathan qariban , ya fattahu ya alimu.”YaAllah , sinarilah hatiku dengan cahaya hidayah-Mu sebagai mana Engkau telah menyinari bumi dengan cahaya matahari-Mu. Wahai Dzat! yang Maha Membuka lagi Maha Mengetahui. Bukalah pintu hatiku dalam waktu yang dekat. Wahai Dzat, Yang Maha Membuka lagi Maha Mengetahui.” آمِيّنْ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

 

Suami yang Setia Karena Allah


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهُ وَبَرَكَاتُهُ                                        

Di Rumah Amalia pernah ada seorang teman yang berbagi kebahagiaan. Ia seorang ayah sekaligus suami yang setia berusaha mempertahankan rumah tangganya ketika terkena prahara. Ya, itulah prahara kehancuran, rasa tak berharga dan hidup sebagai orang yang kalah. Disaat rumah tangganya sedang bermasalah ia berbincang d...engan seorang teman kerjanya, temannya mengatakan, "Kamu gila aja mempertahankan rumah tangga, istrimu sudah tidak mencintaimu, sudah tidak dihargai oleh istri, apa sih untungnya mempertahankan rumah tangga? Lebih enak bercerai, tinggalin aja tuh istri yang makan hati, buang waktu, menyia-nyiakan hidup saja bertahan dalam pernikahan dengan istri seperti itu."
 
Ia menghela napas panjang mendengar penuturan temannya, ia sama sekali tidak pernah terbayang teman baiknya menjadi kompor yang membara, membakar rumah tangganya. Namun ia tetap memilih untuk setia mempertahankan rumah tangga bukan karena istri dan juga bukan karena anak. Namun karena Allah. Disisi lain, banyak teman-teman yang mengatakan bahwa jika ia bertahan dalam luka hati itu hanyalah tindakan orang yang bodoh. Untunglah kekuatan doa bersama dan keikhlasan dalam menjalani hidup untuk mempertahankan rumah tangganya dengan mengharapkan keridhaan Allah membuahkan hasil. Kesetiaannya sebagai seorang suami mampu meluluhkan hati sang istri. Air matanya mengalir disaat dirinya, istri dan anaknya sholat berjamaah, selesai sholat istri mencium tangan suami dan membisikkan kata ditelinganya, "Maafin mama ya pah, mamah salah.." penuh isak dan tangis keduanya berpelukan dengan penuh cinta serta kasih sayang. Anaknya turut dipeluknya. Subhanallah.
 
----
Sahabatku, aminkan doa ini agar keluarga harmonis, tenteram, rukun dan bahagia hingga akhir hayat. "Allahumma inni as’aluka hubbaka wahuba man yuhibbuka wal ‘amalal ladzi yuballing-huni hubbaka allahummaj’al hubbaka ahabab ilayya min nafsi, wa ahli minal ma-il barid. "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu untuk tetap mencintaiMu dan orang yang Engkau cintai, serta dapat menyampaikan kepadaku untuk tetap mencintaiMu. Ya Allah, berkenanlah kiranya Engkau menjadikan cinta kepadaMu melebihi cintaku terhadap diriku sendiri, keluargaku, dan dari air yang sejuk.”
 
آمِيّنْ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
Wassalam,

Senin, 02 Juli 2012

Gempa 1 Juta Kali Bom Hirosima


Padang Ekspres • Sabtu, 30/06/2012 10:41 WIB •
Simulasi Bencana RTH Imam Bonjol, Padang, kemarin (29/6).
Padang, Padek—Badan Na­sio­nal Penanggulangan Ben­cana (BNPB) kembali me­minta warga ber­domisili sepanjang pantai Su­m­atera selalu waspada. Pasal­nya, ancaman gempa besar diprediksi ber­kuatan 8,9 skala richter (SR) diiringi tsunami sesuai kajian pakar kegempaan dunia, bisa saja sewaktu-waktu terjadi. Saking kuatnya gempa itu, kekuatannya bahkan setara 1 juta kali ledakan bom Hirosima.
Kepala BNPB Syamsul Maarif ketika ditemui Padang Ekspres dalam acara rapat kerja BPBD seluruh Indonesia dan BPBD serta kepala daerah se-Sumbar di Hotel Pangeran Beach, kemarin (29/6), menyebutkan bahwa skenario terburuk itu jelas di luar keterbatasan akal manusia. Meski begitu, tidak berarti masyarakat berpasrah diri dan menerima keadaan begitu saja. Langkah terpenting, lanjutnya, masyarakat saat gempa harus melakukan evakuasi diri masing-masing.
”Jangan saling mencari saat gem­pa besar terjadi. Jangan juga ber­lari ke Bypass, karena waktu su­dah tak cukup lagi menuju Bypass. Langkah paling tepat ada­lah segera mencari shelter terde­kat. Jika anak, suami atau istri be­ra­da di lokasi berbeda, jangan sa­ling mencari. Selamatkan diri ma­­s­ing-masing. Setelah 2 sam­pai 2,5 jam atau setelah air ber­hen­ti ber­gejolak, baru turun men­­cari sa­nak keluarga ter­de­kat,” ucap­nya.
Syamsul Maarif menilai, masyarakat Sumbar masih be­lum siap menghadpai ben­cana. Buk­tinya, saat gempa 11 April lalu, jalan-jalan masih macet ka­rena warga berusaha m­e­nyela­matkan diri menggunakan ken­da­raan menuju Bypass. “Mi­ti­gasi bencana menjadi suatu hal pe­nting untuk dilakukan. Saya minta ninik mamak, alim ulama dan cadiak pandai, serta bundo kandung membisikkan pada keponakan akan kemungkinan dampak gempa. Masyarakat tak perlu takut dengan gempa, tapi hal yang penting adalah waspada dan bersiap siaga terhadap ke­mungkinan bencana,” uja­r­nya.
Masyarakat, imbuhnya, ha­nya memiliki waktu 23-30 menit untuk menyelamatkan diri. Arti­nya, masyarakat harus bisa mem­berikan prioritas. Apakah sayang ter­hadap harta benda, atau sa­yang terhadap kese­la­matan nya­wa dan keluar­ga. “Tsu­nami tidak selalu ditandai de­ngan keringnya air laut. Itu yang harus dipahami mas­ya­ra­kat,” ucapnya sembari me­m­e­rin­tah­kan stafnya ber­na­ma Sur­yo me­nginformasikan ske­nario ter­buruk saat gempa bumi ter­ja­di di Sumbar.
Menurut Suryo, skenario terburuk gempa berkekuatan 8,9 SR yang terjadi di Sumbar po­sisinya sekitar Mentawai atau per­temuan dua lempeng dikenal de­ngan istilah megathrust. Ke­dalaman gempa antara 10 sam­pai 20 km di barat daya Pulau Si­berut. Untuk sampai ke Pa­dang dipre­diksi waktunya hanya 30 menit, namun untuk daerah lainnya seperti Pesisir Selatan waktunya re­latif lebih lambat dari Padang.
”Daerah berupa teluk, tinggi ge­lombang akan semakin tinggi. Han­taman gelombang tsunami an­tara 2 sampai 2,5 jam. Kece­patan air adalah 400 km/jam,” ucapnya. Diperkirakan, sebut Suryo, sebanyak 40 ribu orang meninggal, 103 ribu luka- luka, 52 ribu hilang dan 181 ribu mengungsi. “Ini hanya prediksi skenario terburuk saja,” katanya.
Perbanyak Shelter
BNPB berjanji dalam waktu 2 tahun ini akan mengebut pem­bangunan shelter untuk Sum­bar. “Tahun 2013 akan di­mulai pembangunan shelter. Program shelter ini hanya dalam jangka wak­tu 2 tahun atau sampai 2014, se­suai perintah dari Presiden Su­silo Bambang Yudhoyono. Ke­napa program shelter jangka pen­dek ini hanya 2 tahun, karena di­s­esuaikan dengan masa jaba­tan presiden,” ujar Syamsul Maarif.
Dalam pembangunan shelter tersebut, tambahnya, peme­rin­tah daerah harus meli­batkan se­mua unsur di daerah, baik alim ulama, cadiak pandai, ninik ma­mak, bundo kandung dan to­koh- tokoh lembaga kerapatan di daerah. Dengan begitu, diha­rap­kan alokasi dana yang telah dikucurkan tidak sia-sia. Di ma­na, masyarakat merasa memiliki ba­ngunan shelter tersebut.
Di Padang, menurutnya, se­di­kitnya 300 ribu jiwa terpa­par di zona merah. Untuk menye­la­mat­kannya, dibutuhkan 300 shel­ter. “Shelter yang dibangun itu harus kuat. Jangan sampai shelter yang dimanfaatkan orang un­tuk berlindung, tidak dapat di­jadikan masyarakat untuk ber­lindung. Struktur bangunan shelter ini hendaknya benar-be­nar diperhatikan. Desainnya ter­s­erah saja, namun saya anjur­kan pilihan desainnya bisa mem­be­lah gelombang tsunami yang da­tang,” usulnya.
Tinggi shelter yang akan di­ba­ngun adalah 15 meter. Un­tuk satu unit shelter, didesain untuk menampung 2 ribu orang. Lo­kasinya bisa saja dibangun di tanah lapang, bangunan kantor pemerintahan, masjid dan pa­sar. Jika satu shelter didirikan pada satu tempat, maka bupati atau wali kota harus men­dapat­kan tanda-tangan dari masya­ra­kat. Tanda-tangan itu bentuk ko­mitmen masyarakat untuk me­manfaatkan bangunan shelter jika bencana terjadi.
“Saya tidak mau bangunan shelter yang telah dianggarkan ti­dak termanfaatkan seperti hal­nya di Aceh. Banyak mas­yarakat tidak merasa me­miliki shelter, karena menganggap itu bangu­nan milik pemerintah. Saya tak mau itu terjadi. Makanya, saya min­ta seluruh komponen di mas­yarakat tadi dilibatkan. Su­paya mereka juga mem­berikan edu­kasi dan sosialisasi pada masyarakat. Jika satu shelter untuk 2 ribu jiwa, maka harus ada tanda tangan 2 ribu jiwa itu. Se­panjang tidak ada tanda ta­ngan dari warga, saya tidak akan ku­curkan dana pembangunan shelter tersebut,” ucapnya.
Setiap shelter, tambahnya, ha­rus ada ketuanya. Di mana da­lam tim tersebut, ada unsur pe­merin­tah, alim ulama, cadiak pan­dai, dan bundo kandung. Jika shelter di­bangun 300 unit, ma­ka orga­nisasi masyarakatnya juga ada 300 organisasi. Shelter itu men­jadi milik masyarakat se­tempat.
Epi Jayusman, pengurus Lem­baga Kerapan Adat Alam Mi­nangkabau (LKAM) Sijun­jung, mendukung program BNPB melibatkan alim ulama, ninik mamak dan cadiak pandai da­­lam pembangunan shelter ter­se­­but. “Kami siap mem­beri­kan du­kungan terha­dap program ini. Ni­­nik mamak di Sumbar adalah in­­­formal leader yang tidak diko­or­­­d­inir pemerintah, namun me­mi­­liki kekuatan yang cukup be­sar di tengah masyarakat,” ujar­nya.
Martius Datuak Pandito Rajo Alam, pengurus LKAAM Sum­­bar meminta agar pem­ba­ngunan shelter itu diper­cepat. “Saya setuju dengan itu. Mohon pem­bangunan shelter itu dipe­r­cepat. Padang berada di pinggir laut,” sarannya.
Wakil Gubernur Sumbar Mus­lim Kasim mengatakan, pe­ru­bahan pradigma dari BNPB da­­lam pembangunan shelter ada­lah langkah tepat. “Ini adalah peng­­hargaan tak terhingga ninik ma­mak, alim ulama, cadiak pan­dai dan bundo kandung. Jika se­belumnya tidak diajak, seka­rang su­dah diikutsertakan. Permin­taan BNPB agar kepala daerah me­nyiapkan tanda tangan untuk ja­minan, itu hendaknya dija­di­kan perhatian. Sehingga, ba­ngu­nan shelter dapat ter­man­faatkan se­c­ara baik,” ucapnya
Kepala BPBD Sumbar Yazid Fadli menyebutkan, sedikitnya 921 ribu jiwa masyarakat Sum­bar bermukim di zona me­rah. Ar­­tinya, perlu kesiap­siagaan pe­nuh untuk meminimalisir kor­ban tsunami.
Rakornas dan Apel Siaga
Usai Shalat Jumat, Syamsul Maarif memimpin langsung apel siaga bencana di Ruang Terbuka Imam Bonjol Padang, kemarin (29/6). Dalam apel siaga ini, juga dila­kukan simulasi penye­lama­tan korban bencana dan penang­gulangan kebakaran hutan oleh pe­­t­ugas BNPB. Ini merupakan ba­gian dari rakor BNPB dan BPBD se-Indonesia.
Dalam apel siaga kemarin, tim BNPB memperagakan pro­ses penanganan bencana berupa pe­nyelamatkan korban mema­kai helikopter dan mela­cak kor­ban bencana yang tertimpa re­run­tuhan, dan menge­vakua­sinya.
Tim BNPB menggunakan helikopter untuk menemukan lo­kasi korban terkena bencana. Se­t­elah titik lokasi korban dite­mukan, petugas diterjunkan dari helikopter menggunakan tali dan korban dievakuasi melalui udara dan darat.
Di sesi selanjutnya, petugas me­l­akukan deteksi korban ter­timpa reruntuhan dengan mela­ku­kan pemotongan beton. Lalu, di­tampilkan petugas meng­gu­nakan helikopter mela­kukan pe­madaman kebakaran hutan.
Dalam apel bertema “Apel Siaga Penanggulangan Bencana Memperkuat Kesiapsiagaan Un­tuk menuju Indonesia Tang­guh” tersebut, juga dipa­merkan ber­ba­gai peralatan dan alat trans­portasi pendukung opera­sional yang digunakan tim reaksi cepat (TRC) la­pangan dan posko BPBD. Ada­pun perlengkapan yang dipa­merkan tersebut ada­lah, 2 unit helikopter, 35 kenda­raan rescue, 5 kendaraan medis/ambulance.
Lalu, 1 kendaraan komu­ni­kasi, 1 kendaraan peralatan res­cue, 3 kendaraan dapur umum, 5 kendaraan water treat­ment dan sanitasi, 59 sepeda motor trail TRC, 27 perahu rescue, 5 alat berat, 1 tenda rumah sakit la­pangan, 15 tenda posko/per­sonel, 2 set peralatan TIK, dan 5 unit light tower genset. Total pe­ra­latan dipamerkan saat apel siaga kurang lebih 170 unit ken­da­raan. Apel siaga ini juga m­e­li­b­at­kan anggota TNI, dinas ke­se­hatan, dinas sosial, dinas pe­ker­ja­an umum, dinas pema­dam ke­baka­ran, Polri, PMI, Kominfo, BMKG, Basarnas, relawan dan ormas.
“Kekuatan relawan Sumbar men­jadi prototype nasional da­lam menangani bencana ber­b­a­sis masyarakat. Ini men­jadi con­t­oh terutama dalam mewu­jud­kan Indonesia tangguh meng­­hadapi bencana,” kata Syam­sul Ma’arif saat menjadi ins­pektur upacara gladi lapangan apel siaga penanggulangan bencana.
Penyerapan Anggaran
Di sisi lain, rakor BPBD se-In­donesia dilakukan untuk eva­lu­asi penyerapan anggaran pe­nang­gulangan bencana di selu­ruh daerah di Indonesia, serta pe­nguatan aspek mana­jerial pe­ngawasan dan pengendalian penanggulangan bencana di Indonesia tahun 2012.
Dia memaparkan, sudah menjadi tradisi dari kementerian dan lembaga melaksanakan ra­kor untuk menyusun peren­ca­naan pelaksanaan APBN. Ta­hun ini, menurutnya, BNPB me­lak­sa­nakan awal Februari lalu, se­ka­ligus ulang tahun BNPB. “Se­ka­rang setelah berja­lan ham­pir enam bulan. Untuk itu, kita la­ku­kan evaluasi dan memberi ma­su­kan terhadap kegiatan yang te­lah dilaksanakan BPBD,” terang­nya.
Selama ini, menurutnya, pe­nyerapan anggaran pena­nganan pe­nanggulangan bencana sangat tim­pang. Dana siap pakai pe­nye­rapannya sangat tinggi, na­mun penyerapan dana rehab rekon sa­ngat rendah, begitu juga di Sum­bar, khususnya Mentawai.
Sementara itu, hari ini (30/6), akan dilaksanakan acara mele­wakan gala untuk Kepala BNPB Syamsul Maarif yang me­nyan­dang gelar Yang Di­patuan Rajo Maulana Paga Alam dan untuk istrinya, Nanik Ka­dariyani Puti Reno Anggun Suri di Istano Basa Pagaruyung.