Selasa, 13 November 2012

Candi Dharmasraya "The lose Kingdoom"

 

 
(Foto : Candi Bukik Awang Maombiak)
Dharmasraya–Candi merupakan salah satu asset paling berharga di dunia, juga dimiliki oleh Provinsi Sumatera Barat salah satunya berada di kabupaten Dharmasraya, candi-candi di Dharmasraya dikelompokan menjadi tiga kelompok, candi Padang Roco di Siluluk, candi Pulau Sawah dan candi Bukik Awang Maombiak di Siguntur, Selain sebagai Detektor sejarah dari peradaban sungai Batang Hari ratusan tahun silam, candi-candi tersebut juga merupakan salah satu tujuan wisata sejarah di Sumatera Barat, menurut data sejarah ketiga kelompok candi tersebut dibangun dari abad ke 7 hingga abad ke 15, ditemukan Arkeolog ada tahun 1985.

(Foto : Pau Palayang salah satu akses menuju ke Candi Padang Roco dan Candi Pulau Sawah)

Untuk sampai ke tiga lokasi candi tersebut butuh sedikit usaha ekstra, akses transportasi menuju kesana bisa di katakan sulit untuk pelancong dari luar, pasalnya disamping tidak ada angkutan umum, pada dua lokasi kelompok candi tersebut yakni lokasu candi Padang Roco dan Candi Pulau sawah untuk akses kesana harus menyeberangi sungai batang hari, jasa perahu penyebrang bisa dikatakan sulit untuk lokasi candi Pulau Sawah, sedangkan untuk candi Padang Roco masih tersedia perahu Phonton, sejenih perahu penyebrang yang bergantung pada seutas kawat ketika membawa muatannya keseberang, ada juga yang memanfaatkan jasa Pau Palayang (Perahu penyebrang) yang ditempeli mesin kecil, diatas Pau Palayang bisa dimuat empat hingga tiga sepeda motor, menuju ketiga lokasi tersebut bisa ditempuh dengan menyewa Ojek.
(Foto : Candi Bukik Awang Maombiak, pemugaran belum selesai sepenuhnya)

Dari ketiga kelompok candi yang berada di Dharmasraya tersebut, yang telah dipugar sepenuhnya baru saja satu kelompok candi yakni candi Padang Roco, untuk lokasi candi Bukik Awang Maombiak dan kelompok Candi Pulau Sawah, sama sekali belum dilakukan penggalian atau pemugaran sepenuhnya, sehingga pengunjung yang datang ketiga lokasi candi tersebut masih bisa menemukan bentuk-bentuk sisa galian pertama ketika kelompok candi Bukik Awang Maombiak dan Candi Pulau Sawah pertama kali ditemukan.
(Foto : Pemandangan di sekitar candi Bukik Awang Maombiak)

“Siapa lagi yang akan menghargai sejarah bangsa, kalau bukan bangsa itu sendiri”

Tidak ada komentar: