Sabtu, 02 November 2013

Dzikir-Dzikir Menjelang Tidu

1)

"Beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya, lalu meniupkan, lalu membaca kepada keduanya beberapa surat: Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyanyang. Katakanlah: 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan Yang bergantung kepadaNya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tiada seorang pun yang setara denganNya'. Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyanyang. Katakanlah (wahai Muhammad); "Aku berlindung kepada (Allah) Tuhan yang menciptakan sekalian makhluk, "Dari bencana makhluk-makhluk yang Ia ciptakan; "Dan dari bahaya gelap apabila ia masuk; "Dan dari kejahatan makhluk-makhluk yang menghembus-hembus pada simpulan-simpulan (dan ikatan-ikatan); "Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan dengkinya". Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyanyang. Katakanlah (wahai Muhammad): "Aku berlindung kepada (Allah) Pemulihara sekalian manusia. "Yang Menguasai sekalian manusia, "Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia, "Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam, "Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia, "(Iaitu pembisik dan penghasut) dari kalangan jin dan manusia". Lalu dengan kedua telapak tangan beliau mengusap semua anggota tubuhnya yang boleh dijangkau. Beliau memulai mengusap dengan menggunakan kedua telapak tangannya dari kepala, wajah, dan bahagian depan tubuhnya." Beliau melakukan sedemikian sebanyak tiga kali.

"[When retiring to his bed every night, the Prophet (saws) would hold his palms together, spit (A form of spitting comprising mainly of air with little spittle) in them, recite the last three chapters (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas) of the Quran and then wipe over his entire body as much as possible with his hands, beginning with his head and face and then all parts of the body, he would do this three times.]"

[HR. Al-Bukhari dalam kitab Fathul Baari, (9/62), no.5017; dan Muslim, (4/1723), no.2192]

Shahabiyah yang meriwayatkan hadits ini adalah Aisyah Radhiyallahu Anha.


2)
"Siapa yang membacanya (ayat Kursi) saat hendak tidur, maka sesungguhnya dia selalu berada dalam perlindungan Allah dan tidak didekati syaitan hingga pagi hari". 

Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya mentadbirkan (sekalian makhlukNya). Yang tidak mengantuk usahkan tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisiNya melainkan dengan izinNya. yang mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari (kandungan) ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki (memberitahu kepadanya). Luasnya Kursi Allah (ilmuNya dan kekuasaanNya) meliputi langit dan bumi; dan tiadalah menjadi keberatan kepada Allah menjaga serta memelihara keduanya. Dan Dia lah Yang Maha Tinggi (darjat kemuliaanNya), lagi Maha Besar (kekuasaanNya). (Al-Baqarah 2:255)

"[verse of Al-Baqarah 2:255]"

[HR. Al-Bukhari dalam kitab Fathul Baari, (4/4870, no.2311]

Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu.


3)
Membaca dua ayat terakhir dalam surah Al-Baqarah (2:285-286)
Rasulullah telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan juga orang-orang yang beriman; semuanya beriman kepada Allah, dan Malaikat-malaikatNya, dan Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya. (Mereka berkata): "Kami tidak membezakan antara seorang dengan yang lain Rasul-rasulnya". Mereka berkata lagi: Kami dengar dan kami taat (kami pohonkan) keampunanMu wahai Tuhan kami, dan kepadaMu jualah tempat kembali".
(Al-Baqarah 2:285)
Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdoa dengan berkata): "Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami ! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir". (Al-Baqarah 2:286)
"Barangsiapa membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah di malam hari, maka keduanya akan menjaganya/mencukupinya."

"[The last two verses of Surat Al-Baqarah]"

[HR. Al-Bukhari, dalam kitab Fathul Baari, (9/94), no.4008; Muslim, (1/554), no.808]

Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abu Mas'ud Al-Ansyari dan Uqbah bin Amr bin Tsa'labah Radhiyallahu Anhuma.


4)

Bismika rabbî wadactu janbî wa bika arfacuhu. Fa-in amsakta nafsî fa-rhamhâ, wa in arsaltahâ fa-hfazhâ bi-mâ tahfazu bihi cibâdaka s-sâlihîn.

"Dengan menyebut nama-Mu, wahai Tuhanku aku merebahkan tubuhku, dengan menyebut nama-Mu aku angkat tubuhku. Jika Engkau hendakmenahan jiwaku (mencabut nyawaku) maka kasihanilah, dan jika Engkau biarkan (hidup) maka jagalah sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shaleh".

"In Your name my Lord, I lie down and in Your name I rise, so if You should take my soul then have mercy upon it, and if You should return my soul then protect it in the manner You do so with Your righteous servants."

[HR. Al-Bukhari, (11/126), no.6320; dan Muslim, (4/2084), no.2714]

Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu.


5)

Allâhumma innaka khalaqra nafsî wa anta tawaffâhâ. Laka mamâtuhâ wa mahyâhâ. In ahyaytahâ fa-hfazha, wa in amattahâ fa--ghfirlahâ. Allâhumma inni as'aluka-l-câfiyata.

"Ya Allah, Sesungguhnya Engkau menciptakan diriku, dan Engkaulah yang akan mematikannya. Mati dan hidupnya hanya milik-Mu. Apabila Engkau menghidupkannya, maka peliharalah ia. Apabila Engkau mematikannya, maka ampunilah ia. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu keselamatan".

"O Allah, verily You have created my soul and You shall take it’s life, to You belongs it’s life and death. If You should keep my soul alive then protect it, and if You should take it’s life then forgive it. O Allah, I ask You to grant me good health."

[Ditakhrij Muslim, (4/2083), no.2712; dan Ahmad dengan lafaz darinya (2/79)]

Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma.


6)

Allâhumma qinî cadhâbaka yawma tabcathu cibâdaka. (3fois)

"Bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam jika hendak tidur, maka beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipinya, kemudian mengucapkan...."
"Ya Allah, lindungilah aku (dari) azab-Mu padahari Engkau bangkitkan hamba-bamba-Mu“. Dibaca tiga kali.

"O Allah, protect me from Your punishment on the day Your servants are resurrected. [three times]"

[Abu Dawud dengan lafaz darinya, (4/311), no.5045. Dan lihat Shahih At-Tirmidzi, (3/143)]

Shahabiyah yang meriwayatkan hadits ini adalah Ummul Mukminin Hafshah bintu Umar Radhiyallahu Anha.


7)

Bismika l-lâhumma amûtu wa ahyâ.

"Dengan nama-Mu, ya Allah, aku mati dan aku hidup".

"In Your name O Allah, I live and die."

[HR. Al-Bukhari, dalam kitab Fathul Baari, (11/113), no.6312; dan Muslim, (4/2083), no.2711; dari hadits Al-Bara' Radhiyallahu Anhu]

Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Hudzaifah bin Al-Yaman Radhiyallahu Anhu.



8)

Subhâna l-lâh (33 fois), al-hamdu li-l-lâh (33fois), allâhu akbar (34 fois).

“Membaca Subhanallah 33x, Al-Hamdulillah 33x, Allahu Akbar 34x". “Siapa yang membacanya saat hendak tidur, maka hal itu lebih baik baginya dari (memiliki) seorang pembantu”.

"How Perfect Allah is [thirty-three times]. All praise is for Allah [thirty-three times]. Allah is the greatest. [thirty-four times]"

[Diriwayatkan Al-Bukhari, dalam kitab Fathul Baari, (7/71), no.3705; dan Muslim, (4/2091), no.2727]

Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu Anhu.


9)

Allâhumma rabba s-samâwâti s-sabci wa rabba-l-carshi-l-cazîmi ! Rabbanâ wa rabba kulli shay'in ! Fâliqa-l-habbi wa n-nawâ wa munzila t-tawrâti wa-l-injîli wa-l-furqâni.
Acûdhu bika min sharri kulli shay'in anta âkhidhun bi-nâsiyatihi. Allâhumma anta-l-awwalu fa-laysa qablaka shay'un. Wa anta-l-âkhiru fa-laysa bacdaka shay'un.
Wa anta-z-zâhiru fa-laysa fawqaka shay'un. Wa anta-l-bâtinu fa-laysa dûnaka shay'un. Iqdcannâ d-dayna wa aghninâ mina-l-faqri.

"Ya Allah, Tuhan yang menguasai langit yang tujuh, Tuhan yang menguasai Arasy yang agung, Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu, Tuhan yangmembelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah,Tuhan yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al Qur'an). Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkaulah yang pertama, sebelum-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir setelah-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang dzahir, diatas-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang batin, di bawah-Mu tidak ada sesuatu, lunasilah hutang kami dan berilah kami kekayaan hingga kami terlepas dari kefakiran".

"O Allah, Lord of the seven heavens and the exalted throne, our Lord and Lord of all things, Splitter of the seed and the date stone, Revealer of the Tawrah, the Injeel and the Furqan, I take refuge in You from the evil of all things You shall seize by the forelock. O Allah, You are The First so there is nothing before You and You are The Last so there is nothing after You.You are Aththahir so there is nothing above You and You are Al-Batin so there is nothing closer than You.Settle our debt for us and spare us from poverty."

[HR. Muslim, (4/2084), no.2713]

Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu.


10)

Alhamdu li-l-lâhi l-lâdhi atcamanâ, wa saqânâ, wa kafânâ, wa âwânâ. Fa-kam mimman lâ kâfiya lahu wa lâ mu'wî.

“Segala puji hanya bagi Allah Yang telah memberi kami makan dan memberi kami minum, mencukupi kami, memberi kami tempat berteduh. Betapa banyak orang yang tidak memiliki siapa yang mencukupinya dan memberinya tempat berteduh".

"All praise is for Allah, Who fed us and gave us drink, and Who is sufficient for us and has sheltered us, for how many have none to suffice them or shelter them."

[HR. Muslim, (4/2085), no.2715]

Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu.


11)

Allâhumma câlim-alghaybi wa sh-shahâdati, fâtira s-samâwâti wa-l ardi, rabba kulli shay'in wa malîkahu. Ash-hadu anlâ ilâha illâ anta. Acûdhu bika min sharrin nafsî, wa min sharri sh-shaytâni wa chirkihi, wa an aqtarifa calâ nafsî sû'an ajurrahu ilâ mouslim(in).

“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Wahai Tuhan Pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, syaitan dan bala tentaranya, atau aku menjalankan kejelekan terhadap diriku atau mendorong orang Islam padanya".

"O Allah, Knower of the seen and the unseen, Creator of the heavens and the earth, Lord and Sovereign of all things I bear witness that none has the right to be worshipped except You. I take refuge in You from the evil of my soul and from the evil and shirk of the devil, and from committing wrong against my soul or bringing such upon another Muslim."

[Abu Dawud, (4/317), no.5083. Lihat Shahih At-Tirmidzi, (3/142)]

Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abdullah bin Amr bin Al-Ash Radhiyallahu Anhu.


12)
"Membaca surah As-Sajadah dan Tabarak (Surat Al-Mulk)".

"[Surat As-Sajdah : XXXII, Surat Al-Mulk : LXVII]"

[At-Tirmidzi, no.3404; An-Nasa'i, dalam kitab 'Amal Al-Yaum wa Al-Lailah, no.707. Lihat Shahih Al-Jami', (4/255), no.4873]

Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Jabir bin Abdullah Radhiyallahu Anhuma.


13)

Allâhumma aslamtu nafsî ilayka, wa fawwadtu amrpi ilayka, wa wajjahtu wajhî ilayka, wa alja'tu zahrî ilayka.
Raghbatan wa rahbatan ilayka. Âmantu bi-kitâbika l-ladhî anzalta wa bi-nabiyyika l-ladhî arsalta.

“Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku merebahkan punggungku kepada-Mu. Kerana senang (mendapat rahmat-Mu) dan takut pada (siksaan-Mu). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari (ancaman)-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan (melalui malaikat) dan (kebenaran) nabi-Mu yang Engkau utus".

"O Allah, I submit my soul unto You, and I entrust my affair unto You, and I turn my face towards You, and I totally rely on You, in hope and fear of You. Verily there is no refuge nor safe haven from You except with You. I believe in Your Book which You have revealed and in Your Prophet whom You have sent."

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda kepada orang yang membacanya menjelang tidur:
"Jika engkau mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah sebagaimana wudhumu untuk menunaikan shalat, lalu berbaringlah di atas sisi kananmu dan bacalah...."
"Jika engkau meninggal, engkau meninggal dalam keadaan fitrah”.

[HR. Al-Bukhari, dalam kitab Fathul Baari, (11/113), no.6313, 6315, dan 7488; dan Muslim, (4/2081), no.2710]

Tidak ada komentar: